Aku Kuliah untuk Bisa Melamar Kerja !



12976634782015788649
Para Pencari Kerja pada acara Job Fair

Suatu waktu saya diminta mengisi gladi resik purna wisuda di AA YKPN Yogyakarta, sebenarnya pembicaranya harusnya bukan saya, tapi Bapak Fikron, seorang pengamat ekonomi yang berdomisili di Yogya. Tema yang diusung panitia adalah “Spirit of success”. Pembicara selain saya adalah seorang alumni AA YKPN yang sukses merintis usaha Elektronik di Yogya, seorang perempuan muda yang penampilannya low profil. Beliau menceritakan pengalamannya jatuh bangun membangun perusahaannya. Giliran saya berbicara tentang spirit of success, saya buka dengan kalimat : “Selamat datang calon pengangguran Indonesia..”. Semua terdiam barangkali panitia keliru memanggil saya atau menganggap saya tak mengerti tema pembicaraan hari itu, atau mungkin calon wisuda diam karena saya tak memberikan cerita perusahaan yang baik buat mereka pada calon wisuda seperti yang mereka harapkan.
Dalam forum saya menceritakan angka pengangguran Indonesia, dimana Sarjana menyumbangkan angka 10,1 Juta. (Diam-diam dalam hati saya nyeletuk kalau dalam angka itu juga termasuk saya). Tapi saya percaya diri seperti seorang pengamat ekonomi menceritakan buruknya Indonesia dari segi pekerjaan. Beratus ribu orang berbondong-bondong mendaftar dan ikut tes CPNS bahkan sudah lima kali dia lakoni tak kunjung diterima. Menunggu tahun berikutnya sampai umur tak masuk kualifikasi. Lobi sana sini tau aja ada calo yang masih punya link untuk bisa masuk lewat belakang. 150 juta ditawarkan, ada yang berhasil lewat jalan ini tapi tak semua mampu. Setiap minggu beli koran kompas nyari lowongan, setidaknya 4 amplop dikirim setiap minggu untuk nyoba-nyoba di perusahaan, tau aja dipanggil, harapnya. Berapa kali dipanggil interview namun karena fresh graduate tak memenuhi kualifikasi. Perusahaan butuh yang berpengalaman, karena tak repot buat training, alasan personalianya. Ceritaku ini, membuat mereka tak bersemangat, semakin tipislah harapan para sarjana baru ini, masa depan yang suram di depan mata. Panitia memang benar-benar salah memanggil saya.
Calon wisuda semakin murung, terlihat tak semangat. Sekali-sekali moderator mencoba menyemangati mereka, namun wajah lesu tetap tak bisa dibendung. Saya jadi kalut juga melihatnya. Sehingga saya mencoba masuk lagi dengan mencoba memberikan solusi tentang wirausaha, potensi pasar domestik yang luar biasa di Indonesia, pembicara pertama yang telah sukses merintis usaha elektronik saya junjung dengan pujian. Mulailah saya bercerita tentang orang-orang sukses merintis lewat wiraswasta, bahkan mencoba memvonis kalau wiraswasta lebih besar penghasilannya daripada PNS yang bermodal 150 juta lewat jalur belakang tadi. Mereka saya ajak berhitung tentang gaji PNS dan gaji karyawan fresh graduate yang saya tahu. Peserta mulai tidak tertarik karena saya sudah dianggap berlebihan memberikan contoh. Boro-boro punya modal 150 juta, bisa lulus kuliah aja sukur, mungkin begitu gumam mereka. Sudah pasti yang mereka harapkan adalah melamar kerja diperusahaan atau CPNS. Kalau wiraswasta tak akan membuat orang tua bangga, bahkan mereka balik memvonis kalau kerja jadi wiraswasta tak perlu kuliah. Bekerja dengan seragam rapi disebuah kantor, dan memiliki meja kantor di sebuah ruang ber AC yang sejuk adalah idaman peserta. Tapi sekarang mereka sangat murung mendengar cerita pengangguran tadi.
Saya kehabisan cara mengajak sarjana yang malas, sampai-sampai dalam hati saya berkesimpulan kalau gedung kuliah di negaraku ini terlalu mewah sehingga mahasiswa menjadi manja. Pendidikan Nasional dan para Dosen juga tak lepas dari umpatan hati saya telah gagal menciptakan jiwa wirausaha pada mahasiswanya. Kuliah hanyalah jalan untuk melamar kerja, mahasiswa di doktrin menjadi bagian aset industri. Kampus juga mengupdate teknologinya untuk menciptakan robot-robot industri yang instan. jika tujuan kuliah adalah mencari Ijazah, maka muncullah kuliah-kuliah instan menawarkan paket ijazah dengan bandrol-bandrol khusus. Ternyata wirausaha Indonesia yang kreatif melihat peluang pasar ini, menjadikan Bisnis “Sarjana siap saji” menjadi lebih menarik daripada wira usaha lain.



Jangan Lupa Jempolnya :


Berikan Tanggapan Anda .....

0 Respones to "Aku Kuliah untuk Bisa Melamar Kerja !"

Post a Comment

 

Dibutuhkan Bulan ini :

Paling Dibutuhkan :

Dibutuhkan Minggu Ini

© 2011 Bangunlah negeriku PublisedSeo Template Blogger Converted Template by Hack Tutors.info