SBY Dan FPI Jangan Mau Diadu Domba!



Ada yang mencoba mengadu domba SBY dengan FPI atas kasus Ahmadiyah, hati-hati banyak yang sedang mengincar kedudukan Presiden dan sudah “gatel” ingin segera menjadi Presiden, tapi tak punya pendukung dan karena ada efek domino Revolusi Mesir, ada “tangan-tangan kotor” yang coba-coba “mengoyang-goyang kursi” Presiden, caranya adalah mengadu dombanya dengan ummat Islam. Karena memang cara itulah yang paling efektif yang dipakai Belanda dulu untuk terus menerus menjajah Bangsa Indonesia hingga sampai 350 tahun.
Sehubungan itu maka jangan sampai terulang lagi di Indonesia apapun bentuknya untuk terus menerus ribut antara sesama bangsa, sesama atau antar suku, sesama atau antar  agama, sesama atau antar warga, sesama keyakinan atau antar keyakinan dan seterusnya. Stop keributan apapun! Dan pemerintaha harus bijaksana, jangan sampai seperti di kompasiana, yang ribut dan diskusi “habis-habisan” antar kompasioner, bukan yang diskusinya ditegor atau “diprit”, eh malah pitur agama yang dihapus, sebuah tindakan yang menurut saya tidak bijaksana!
Ada “lambung” bagus dan di dalamnya ada “tikus” yang ribut, eh lumbungnya yang dibakar! Dan yang tidak eloknya pihak admin dengan enteng bilang, silahkan cari web lain saja yang ada pitur agamanya. Saya sudah tulis tentang hal tersebut, namun pihak admin tak bergeming, kasihan deh lu! Begitu juga tentang ribut-ribut mengenai Ahmadiyah yang berlangsung sudah lama. Dan sebenarnya ini lagi cara-cara “tangan-tangan kotor” memecah belah ummat Islam dan kalau itu berhasil,  maka bangsa Indonesiapun ikut hancur, karena mayoritas penduduk bangsa Indonesia adalah ummat Islam.
Yang repotnya lag, i ada yang sampai menantang dengan tulisan:”Beranikah SBY melawan FPI?” Ini tulisan provoktif mengadu Presiden dengan rakyat dan ummatnya. Presiden beragama Islam, FPI juga ummat Islam! Jadi kalau memang ada oknum FPI yang anarkis, bukan FPInya dibubarkan, bukan organisasinya diberhangus, bukan lumbungnya yang dibakar! Tapi oknum yang anarkis itu yang ditangkap! Presiden jangan mau diadu domba! FPI juga jangan mau diprovokasi, mari semuanya “tiarap” sejenak, mari semua “diam” sejenak, mari semuanya”merenung” sejenak!
Saya bukan membela FPI, saya bukan anggota dan bukan simpatisan FPI, saya hanya ingin kedamaian dan ketentramn terbentuk di negara tercinta Indonesia. Saya juga bukan pembela Ahmadiyah, bukan juga simpatisan Ahmadiyah. Saya bukan pula anggota partai demokrat! Tapi SBY adalah priden kita sekarang, yang harus kita hormati, kita patuhi, kita dukung selama SBY tidak melanggar syariat agama dan tidak melanggar UUD 45!  Dan SBY sudah dipilih rakyat banyak, bila tak suka, ya namanya demokrasi, harus tetap menghormati dong pilihan rakyat. Tentang belum berhasil membuat rakyat menjadi sejahtera, itu bisa kita maklumi. Indonesia bukan negara kecil, bukan sebuah negara yang hanya terdiri satu dua pulau tapi 17 ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Mereuke!
Yang kalau negara ini dibentangkan di Amerika Serikat, akan menutup negara tersebut dari ujung barat ke ujung timurnya! Kalau negara kita dibentangkan di Eropa seluruh Eropa akan tertutup oleh negara kita! Kita negara besar dan kalau mau dibandingkan dengan negara Singapur, Singapur “tak ada apa-apanya” secara fisik Singapur bila dimasukan ke pulau Kalimantan akan “lenyap ditelan” hutan belantara Kalimantan! Singapur kecil sekali, makanya lebih mudah mengurusnya, tak sebanding dengan Indonesia yang begitu luas, tidak banggakah anda menjadi orang Indonesia yang begini luas?
Nah kalau negara kita yang begini luas mau dipecah belah, paling mudah! Karena negara kita terdiri dari ribuan pulau, dengan suku, bangsa, bahasa, agama, kayakinan yang berbeda satu sama lain! Awas, jangan sampai kita kembali seperti usaha Belanda memecah bangsa Indonesia, ingat sejarah bung! Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ingat “jasmerahnya” Bung Karno! Ketika Belanda berhasil memecah belah bangsa Indonesia, pernah negara Republik Indonesia itu menjadi bagian dari RIS, Republik Indonesia Serikat! Ada negara Jawa Timur, negara Pasundan, negara Sumatera , negara RI dan lain sebagainya. Dengan presidenya adalah “boneka-boneka” Belanda!
Anda mauaseperti itu lagi? Saya yakin tidak! Maka siapapun, apa lagi presiden SBY, jangan pak,  jangan mau diadu domba dengan membubarkan FPI, oknumnya saja yang ditangkap kalau anarkis, jangan organisasinya yang dibubarkan! Kalau organisasinya dibubarkan itu sih sama saja dengan jaman Orba! Ingat kasus Golkar, ketika awal reformasi banyak yang minta dibubarkan, tapi pemerintah tidak membubarkannya! Karena bukan Golkarnya, tapi oknum-oknum di Golkarnya yang membuat rakyat sengsara! Kalau seandainya ada ormas yang  bubar,  biarkan waktu yang bicara, begitu juga FPI, biarkan waktu yang bicara!
Adu domba telah menghancurkan Irak, adu domba telah menghancurkan Palestina, adu domba telah menghancurkan Afganistan! Ingat, itu adalah negara-negara yang penduduknya tunduk dan sujud kepada Allah SWT, tapi berhasil dipecah belah sedemikian rupa oleh “tangan-tangan kotor” yang haus kekuasaan dan minyak atau SDA lainnya. Mari kita berkaca kepada tiga negara tersebut, Irak, Palestina, Afganistan, apapun alasannya mereka sedang saling bunuh diantara fraksi yang ada, padahal yang di bunuh adalah saudara-saudara mereka sendiri, sebangsa dan setanah air! Kalau hanya beda paham, beda keyakinan, benda argumentasi, beda suku, beda agama, beda organisasi, beda prinsif dan lain sebagainya lantas manusia saling bunuh diantara sesasamanya, bukankah itu barbar namanya! Bukankah itu hukum rimba namanya! Bukankah itu berarti manusia sudah menjadi serigala bagi sesamanya? Itukah yang kita inginkan terhadap bangsa ini? Saya yakin tidak!
Jika ada yang mau memecah belah bangsa Indonesia, jelas itu adalah “tangan-tangan kotor”, saya tak bisa menunjuk “hidung” si “tangan-tangan kotor” tersebut, tapi dari fenomena yang ada, anda sudah pasti bisa menduga, negara mana itu. Bagi kita yang penting bukan pengadu dombanya, tapi maukah kita diadu domba pada sesasama bangsa Indonesia, kalau itu terjadi, dimana bangsa Indonesia berhasil diadu domba, maka kejadian di Irak, Afganistan, Palestina bisa juga terjadi di negara yang sama-sama kita cintai ini.
Jangan lupa, “bidikan” terakhir adalah pak SBY, itulah yang sekaligus menjajdi “sasaran tembak”, karena kalau negara ini kacau lagi seperti kejadian 1998 atau seperti yang terjadi di Mesir baru-baru ini, di mana Husni Mubarok akhirnya mundur setelah didemo selama 18 hari, maka kita akan kembali mengalami kemunduran,  bisa 2 atau 3 dekade! Ya kita bisa mundur lagi selama 20 samapi 30 tahun ke belakang? Anda mau itu? Saya yakin siapapun yang masih berpikir waras tidak mau itu, kecuali orang-orang yang mempunyai ambisi untuk segera menjadi Presiden sebelum masa berakhirnya pak SBY di 2014 nanti!
Sabarlah kawan, waktu masih panjang. Jangan karena ambisi segelintir manusia, akhirnya rakyat menjadi korban! Sekali lagi, rakyat manapun yang berada di ormas manapun agar menahan diri, jangan sampai dijadikan alat oleh “tangan-tangan kotor” untuk menghancurkan bangsa ini.  Semuanya jangan mau diadu domba, apa lagi Presiden SBY, jangan takut pak SBY!!! Selagi pak SBY berada di” jalan yang lurus”, tidak neko-neko, tidak KKN, tidak melanggar UUD 45, rakyat ada dibelakang bapak, rakyat akan mendukung SBY! Tapi kalau melanggar  UUD 45, KKN dan sebagainya,  jangan salahkan rakyat bila terjadi seperti peristiwa di Mesir! Itupun jauh dari kondisi sekarang ini, walau mungkin ada kekurangan, tapi masih lebih banyak kebaikannya!
Dan wahai sang “tangan-tangan kotor” berhentilah mengadu domba bangsa kami, Ahmadiyah, FPI dan berbagai ormas lainnya adalah sama, sama warga negara RI yang berhak hidup di tanah air ini. Jika ada masalah, mari dengan kepala “dingin” duduk disatu meja untuk bermusyawarah, jangan main golok, kelewang, clurit dan sebagainya, jangan main bakar-bakaran, kasihan rakyat yang sudah menderita, ditambahn dengan penderitaan karena merasa terancam hidupnya. Jangan lupa”membunuh seorang manusia, sama juga membunuh seluruh ummat manusia” begitu juga sebaliknya” berbuat baik pada seorang manusia, sama juga berbuat baik pada semua manusia” Mari kita tinggalkan  kebencian itu, mari kita tinggalkan saling salah menyalahkan satu sama lain, mari kita tentramkan hati kita masing-masing, dengan berpikir positif, berbuat baik dan tidak mau diadu domba, apapun alasannya!
Negara sebesar Indonesia dengan sumber kekayaan alam yang melimpah, memang menjadi incaran negara-negara yang haus”darah” yang berusaha dan mencoba mengusai Indonesia dan kalau mungkin ingin menjajah Indonesia, ingat sejarah, Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang telah berhasil menguasai Indonesia dan menjajah Indonesia, akankah sejarah akan berulang kembali? Saya yakin taka ada yang mau dijajah kembali, tapi kalau Indonesia berhasil diadu domba  antar suku, antar agama, antar  keyakinan, antar pulau, kemudian perang atau saling bunuh, hingga negara ini menjadi hancur karena perang saudara, pasti ada negara lain punya alasan untuk datang ke Indonesia dengan angkatan perangnya, dengan alasan “menjaga perdamaian” ujung-ujungnya negara kita akan dikuasainya dan tamatlah Indonesia sebagai suatu negara, seperti Uni Soviet! Tamatlah negara RI dan hilang dari peta dunia!
Saya yakin tidak ada yang mau Indonesia akan tamat dan lenyap dari peta dunia! Walaupun ada yang meramalkan akan menjadi beberapa negara, yang begini ini, telah menimbulkan adu domba terselubung. Sekali lagi bila rakyat Indonesia, siapapun dia, waspada dan tak mau diadu domba seperti di jaman penjajahan Belanda dulu, insya Allah Indonesia akan tetap eksis di peta dunia, bahkan bisa tetap menjadi salah satu negara terbesar di dunia dengan penduduk yang juga salah satu terbanyak di dunia dan itu sebuah potensi yang besar, yang bukan main-main,  bila dapat dikelola dengan baik!
Indonesia adalah bangsa yang besar yang sekarang dipimpin oleh orang yang secara fisik tinggi besar, pak SBY! Nah bukankah dari segi fisik ini saja sudah membanggakan, walaupun mungkin naif, tapi tak apa-apalah menghibur diri dari segi fisik dulu, coba anda perhatikan ketika pak SBY berdiri dengan Putin, pak SBY lebih tinggi posturnya, padahal pak SBY orang Asia yang rata-rata pendek! Tak apa-apalah tersenyum sedikit demi kebanggan ini, namun jangan lupa prestasi yang lainpun banyak, disamping kekurangnnya! Namun siapapun yang menjadi Presiden di Indonesia sekarang ini, akan” jungkir balik dibuatnya”, tak seorangpun yang mampu dengan mudah mensejahterakan rakyatnya dengan segera setelah krisis berkepanjangan. Termasuk para pengkritik itu, belum tentu bisa! Loh pengkritik itu riilnya saja tak dipercaya rakyat kok, mana ada yang milih mereka? Jadi biarkanlah Presiden SBY bekerja di masanya, nanti waktunya 2014 juga akan tiba, nah silahkan tokoh-tokoh bermunculan saat itu, silahkan berusaha dipilih oleh rakyat!
Jangan sekarang, bila sekarang pak SBY diturunkan dengan paksa seperti Husni Mubarok, apa salah SBY? Kalau belum bisa menjahterakan rakyat, jangan lupa, di jaman reformasi inilah para koruptor dari tingkat bawah sampai tingkat menteri bisa dipenjara, mana ada dijaman Orba,  menteri atau pejabat yang masuk penjara? Kecuali musuhnya Orba! Sudahlah, sabarlah, tak lari gunung dikejar! Lebih baik dari sekarang siap-siap dengan menyusun program untuk mensejahterakan rakyat, dari pada kasak kusuk dan mangadu domba rakyat, apa lagi mengadu domba Presiden dengan FPI, mengadu domba Presiden dengan rakyatnya sendiri, mengadu domba sesama ummat Islam. Jangan lupa ummat Islam itu bersaudara, apapun ormasnya, apapun suku, bangsa,  warna kulitnya.  Janganlah… rakyat terus menerus diadu domba,  rakyat nuntutnya tak banyak-banyak kok, asal bisa hidup sejahtera, bisa menyekolahkan anak-anak dan aman dari segala macam gangguan, sudah! Rakyat kita tak neko-neko kok.
Sebagai penutup, “tangkap tikusnya, jangan bakar lumbungnya!” Siapapun jangan mau diadu domba, apa lagi Presiden SBY, jangan pak,  jangan mau diadu domba. Begitu juga FPI tahan dirilah, rapatkan dan luruskan barisan, jangan biarkan barisan menjadi kacau balau, hati-hati ada yang menyusup ke FPI! Hati-hati polanya Orde Baru, ada oknum yang masuk ke ormas menjadi anggota ormas, kemudian mengacak-ngacak dari dalamnya. Begitu juga Ahmadiyah … dengarlah para tokoh masyarkat yang sudah menghimbau dengan berbagai cara, kembalilah …kembalilah ! Dan bagi semuanya,  mari belajar dari sejarah dan jangan melupakan sejarah, bangsa Belanda bisa menguasai Indonesia adalah dengan adu domba, maka jangan mau diadu domba! Insya Allah Indonesia akan sejahtera, adil dan makmur. Bila tak sekarang, ada generasi yang akan datang!

Syaripudin Zuhri

Saya lahir di Jakarta. Hobi membaca dan bersepeda . Minat bacaan khususnya pada yang religious, sosial dan budaya. Senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup : " Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan ? "


Jangan Lupa Jempolnya :


Berikan Tanggapan Anda .....

0 Respones to "SBY Dan FPI Jangan Mau Diadu Domba!"

Post a Comment

 

Dibutuhkan Bulan ini :

Paling Dibutuhkan :

Dibutuhkan Minggu Ini

© 2011 Bangunlah negeriku PublisedSeo Template Blogger Converted Template by Hack Tutors.info