Memperkirakan Strategi Politik AS di Mesir



Berdasarkan strategi politik Amerika Serikat sebagai pemain utama di Timur Tengah setelah runtuhnya dominasi Uni Sovyet seiring berakhirnya perang dingin,maka bisa di perkirakan bahwa siapapun yang berkuasa di kawasan kaya sumber daya alam tersebut akan mendapat dukungan Gedung Putih asalkan bukan dari kalangan yang sudah dianggapnya sebagai  muslim fundamentalis dan teroris.Jadi gerakan pro demokrasi yang telah dilancarkan oleh rakyat Mesir yang sudah lama tertindas oleh rejim pimpinan Husni Mubaraq dan kroni kroninya itu akan sia sia,bila Mesir kedepan justeru diperintahi oleh figur yang memberi sedikit kebebasan bersamaan menggadaikan kedaulatan  sesuai komitmen rejim sebelumnya dengan AS dalam kontek melindungi Zionis Israil .Dari Gedung Putih terbersit suatu isyarat kuat,bahwa Gedung Putih lebih menyukai apabila Omar Sulaiman yang  sekarang  selaku  Wakil Presiden  menggantikan Husni Mubaraq, karena mantan tokoh intelejen tersebut akan melanjutkan kebijakan pendahulunya sebagai pelindung kepentingan  AS di Mesir dan Timur Tengah.
Perjanjian  rahasia yang ditandatangani Washington  dan Cairo  menurut situs Wikileaks  antara lain adalah:Mesir yang luasnya  1.000.258 kilometer persegi itu mengizinkan wilayahnya digunakan oleh pasukan AS kapanpun diperlukan dalam kontek melindungi kepentingannya di kawasanTimur Tengah,serta negeri Pyramid itu tetap mendukung negara Paman Sam  tersebut  dalam  berbagai aspeknya dalam kontek melindungi negara Zionis Israil.Untuk itu Amerika serikat mendukung rejim Husni Mubaraq dengan setiap tahunnya memberikan bantuan dana sebesar US$  1,3 miliar ,dan sejak berkuasa tahun 1981  Husni Mubaraq telah meraup  sekitar US$ 50 miliar ,meskipun Mesir sebagai sebuah pemerintahan  yang  tidak demokratis.Dan jika ditarik lagi kemasa Presiden Anwar Sadat,maka  bantuan serupa telah diterima oleh presiden  Mesir  yang ditembak tanggal 6 Oktober 1981 oleh prajuritnya sendiri ketika menghadiri peringatan hari ulang tahun perang Oktober dengan Israil  tidak kurang dari  US$ 45 miliyar .Memang Gedung Putih sangat memahami bagaimana mekanisasi  pemamfaatan  dana sebanyak itu oleh dinasti Husni Mubaraq di Mesir,yang menyebabkan  rakyat Mesir semakin menderita karena banyak diantaranya menganggur .Sementara rejim diktator dukungan AS  hidupnya berfoya foya yang diwarnai  korupsi  atau  gratifiksi diberbagai bidang. Namun Washington menutup mata dan telinganya ,yang penting semua kemauan Gedung Putih dijalankan dengan baik.Rejim otoriter pimpinan Husni Mubaraq melakukan berbagai kekerasan,intimidasi,penangkapan sewenang wenang tanpa melalui jalur peradilan yang adil terhadap warganya sendiri,terutama terhadap kelompok muslim yang sejak zamannya Gamal Abdul Nasser diberangus hak aspirasi politiknya itu,seperti Ikhwanul Muslimin.Bahkan sangkin taatnya Husni Mubaraq kepada Gedung Putih dalam kontek melindungi Israil,Husni Mubaraq bersama Raja Abdullah (Arab Saudi )menyediakan pasukan dan wilayahnya bagi AS dan sekutunya  dalam menyerbu Iraq .Husni Mubaraq  juga diajak konsultasi dulu oleh Zionis Israil sebelum melancarkan serbuan besar besarannya  ke Jalur Gaza,bersamaan juga ia menutup  perbatasannya dengan Gaza di Rafah  selaras permintaan negara Yahudi tersebut,sebagaimana dirilis Julian Paul Assanger dalam Wikileaksnya itu.
Mengamati strategi yang  dimainkan  Gedung Putih tersebut,maka tampaknya  krisis di negeri Pyramida  itu masih berlangsung lama,dan sulit untuk diprediksikan kemana arahnya poltik Mesir ke depan.Karena AS tidak akan mendukung sebuah pemerintahan jika sekiranya dikuasai oleh figur figur yang dianggap berasal dari organisasi  organisasi muslim yang sudah dituduh fundamentalis atau teroris,meskipun proses suksesinya berlangsung secara demokratis.Terutama  organisasi  Ikhwanul Muslimin,Gama’at El Takfir Wal Hijrah,El Gama’at El Islamiyah,Tanzhem El Jihad dan kelompok Talaeh El Fattah ,dimana salah seorang aktifisya Syeikh Omar Abdurrahman dituduh oleh AS terlibat dalam pemboman WTC(World Trade Centre)tahun 1993,yang kini dipenjarakan di negeri koboy tersebut.Memang sekarang gerakan pro demokrasi mulai mengelus  kandidatnya  sebagai calon pemimpin Mesir kedepan,diantaranya Amrou Musa mantan Menteri Luar Negeri Mesir tahun 2005 dan masih menjabat sebagai Sekjen Liga Arab,dan Mohammed El Barady mantan ketua badan enerji  atom internasional(IAEA)yang juga tokoh vokal terhadap rejim Husni Mubaraq.Walaupun kredibilitas,akuntabilitas dan integritas kedua diplomat kawakan tersebut tidak diragukan lagi,tetapi rakyat Mesir perlu berjuang lebih keras lagi untuk menggolkan tokoh tokoh tersebut ketampuk kekuasaan di negeri Pharao itu.Karena tantangannya sangat besar, yang datangnya dari Wshington yang sudah menyeru sekutunya supaya bergabung  dalam satu barisan bersama AS dalam menyelesaikan krisis Mesir, agar sesuai dengan kepentingan mereka.Kecuali jika figur figur yang diajukan rakyat Mesir bisa berkompromi dengan AS dan sekutunya,sehingga sangat merugikan pengorbanan rakyat Mesir yang besar itu jika Mesir kedepan juga masih dikangkangi oleh AS seperti sebelumnya ,yang menyebabkan  sekitar 80 persen kedaulatan Mesir tergadaikan .Dan jika  itu yang terjadi,maka  rakyat Mesir tidak ubahnya keluar dari mulut buaya lalu masuk kemulut harimau.Kita harapkan hal tersebut tidak pernah terjadi,dan rakyat Mesir akan diperintahi oleh para pemimpin yang peduli kepada rakyatnya yang sudah puluhan abad tersebut muslim.Maka sanagat wajar sekiranya mereka menerapkan syariat islam terhadap warga muslim,serta bagi agama lainnya juga  menerapkan ajaran agamanya masing masing,sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW  dalam Piagam Madinah pada tahun 623 M.
by Muhammad Nurdin


Jangan Lupa Jempolnya :


Berikan Tanggapan Anda .....

0 Respones to "Memperkirakan Strategi Politik AS di Mesir"

Post a Comment

 

Dibutuhkan Bulan ini :

Paling Dibutuhkan :

Dibutuhkan Minggu Ini

© 2011 Bangunlah negeriku PublisedSeo Template Blogger Converted Template by Hack Tutors.info