Lebanon Terancam Perang Saudara Sunni-Syiah



Oleh : Ragille

Protes jalanan membara kota Bairut 25-jan-2011. Menyusul jatuhnya PM Saad Hariri dari kelompok sunni digantikan Najib Mikati dari kelompok syiah. Protes pendukung Hariri meneriakkan yel-yel “Saad…Saad”, sambil menyerang mobil van yang diduga milik stasiun TV Aljazeera, serta menyerang para reporter. Gerakan protes anarkis diduga sebagai ungkapan kecemasan atas naiknya Perdana Mentri dukungan hizbullah, kelompok syiah yang dibecking Syiria dan Iran. Sementara para demonstrator menginginkan Saad Hariri tetap duduk di pucuk pimpinan negara dengan dukungan Saudi dan Amerika.

Najib Mikati (reuters)

Najib Mikati (reuters)

Najib Azmi Mikati lahir 24-Nov-1955, seorang politisi dan bisnisman. Sebelumnya pada April 2005 s/d Juli 2005 memegang jabatan sementara sebagai Perdana Mentri menyusul terbunuhnya PM Rafik Hariri. 25 Januari 2011 dia dinominasikan sebagai PM oleh mayoritas parlemen yang dikuasai oleh kelompok Syiah yang dibantu kelompok Druz. Kemudian Presiden Michel Suleiman mengangkatnya sebagi PM menyusul kejatuhan pemerintahan PM Saad Hariri.

Mengenai gejolak politik di Libanon sama halnya dengan Mesir, Yaman, Yordan, Aljazair, Tunisia. Protes jalanan serentak di negeri Arab diyakini para analis politik, misalnya Robert Tait dan Nadim Shehadi, sebagai gejala umum di dunia Arab yang menginginkan pergantian rejim. Namun khusus di Libanon lebih menonjol nuansa perseteruan abadi - antara Sunni-Syiah di dalam negeri dan Iran-Amerika di luar negeri - tak bisa dipungkiri. Saudi-Amerika berkepentingan untuk memelihara rejim pro barat apapun bentuk dan format politiknya. Sementara rakyat Libanon terpecah-belah akibat Badan Tribunal PBB yang bertugas khusus menyelidiki pembunuhan mantan PM Libanon Rafik Hariri pada tahun 2005.

Perlu dicatat bahwa Rafik Hariri adalah ayahnda Saad Hariri, Perdana Mentri yang digantikan oleh Najib Makati melalui sebuah “musyawarah” politik. Hal ini menyusul jatuhnya Saad Hariri setelah eksodus pengunduran diri anggota kabinet dari kelompok syiah. Namun demikian perseteruan kian sengit tergambar dari sikap kelompok Sunni-Hairi yang menolak bergabung di dalam pemerintahan Syiah-Makati. Untuk menenangkan kubu Barat, Makati berjanji untuk memelihara hubungan baik dengan Amerika dan sekutunya sembari menawarkan konsensus atas penugasan Tribunal (mahkamah) PBB yang kontroversial tersebut. Sebuah janji manis yang hampir pasti tak akan digubris oleh Saudi dan Amerika yang hanya menginginkan kelompok sunni pro Barat duduk di singgasana.

Bairut (overseaspropertymall.com)

Bairut (overseaspropertymall.com)

Apalagi, sebagaimana telah ditulis sebelumnya oleh saya, di sini , bahwa rakyat Libanon pada umumnya menyakini rumor bahwa mendiang Rafik Hariri adalah anak tidak sah dari mendiang Raja Saudi Fahd bin Abdul Aziz al Saud. Dengan demikian kepentingan Saudi menyentuh unsur emosional keturunan dan kepanjangan tangan Kerajaan di negeri Kahlil Gibran. Kelompok Sunni meyakini bahwa kucuran dana secara diam-diam dari Saudi akan terus mengalir sepanjang anak cucu Hariri berkuasa. Itu terbukti dengan naiknya keluarga Hariri dari keluarga petani menjadi salah satu keluarga terkaya di dunia versi majalah Forbes. Ditambah dengan combacknya Beirut menjadi salah satu kota pusat bisnis di bawah kepemimpinan Rafik Hariri setelah tercabik-cabik perang saudara.

15 tahun Libanon pernah tercabik-cabik perang saudra. Padahal sesungguhnya Libanon adalah negeri indah dengan julukan Prancisnya Arab. Negeri berpantai indah itu membentuk pemerintahan Republik Libanon yang merdeka sejak tahun 1943. Berpenduduk hanya 3,93 juta jiwa yang menempati wilayah negara seluas sekitar 4 km3. Penduduknya berbicara dalam bahasa Arab, Prancis, Inggris, dan Armenia. Meraih GDP Per Capita $5,900.

Saad Hariri (topnews.in)

Saad Hariri (topnews.in)

Kembali ke soal krisis Libanon. Sudah lama terdengar bahwa Perintah Investigasi Tribunal tersebut dicurigai sebagai sebuah akal-akalan politik untuk meruntuhkan kelompok hizbullah di mana laporan hasil investigasi telah diplot dan “dipastikan” menuding Iran yang memberi perintah pembunuhan Rafiq Hariri. Dan laporan investigasi yang masih dirahasiakan itu bagaikan bom waktu untuk meledakkan perang saudara antara Sunni dan Syiah yang mewakili dua kelompok terbesar di Libanon. Mengingat Iran berada di belakang syiah-hizbullah, maka tudingan tersebut akan berdampak langsung pada tersulutnya “perang badar” antar sesama muslim.

The New York Times, 27-jan-2011 menuding stasiun TV Aljazeera turut andil dalam pergolakan di tanah Arab pro Amerika dengan pemberitaan yang memicu kemarahan publik Arab kepada Amerika dan sekutunya. Dan ini hampir merata sebagai persepsi umum atas kinerja Aljazeera di mata Barat.

Nampaknya gonjang-ganjing politik di Timur Tengah pada pekan terakhir Januari 2011 ini masih sangat sulit diprediksi. Peranan Amerika dan Saudi di satu sisi untuk menjaga perdamaian, dan terancamnya hegemoni Barat di sepanjang gurun padang pasir pada sisi lain, bisa jadi memicu reformasi politik dan ekonomi yang diidamkan rakyat. Atau terjerumus pertumpahan darah yang mengerikan.

*) sumber: Reuters, Radio free europe radio liberty, Aljazeera


Jangan Lupa Jempolnya :


Berikan Tanggapan Anda .....

1 Respones to "Lebanon Terancam Perang Saudara Sunni-Syiah"

inf said...

semoga gejolak politiknya cepet selesai, baik di Mesir, Yaman, Yordan, Aljazair, Tunisia..


March 12, 2011 at 3:13 PM

Post a Comment

 

Dibutuhkan Bulan ini :

Paling Dibutuhkan :

Dibutuhkan Minggu Ini

© 2011 Bangunlah negeriku PublisedSeo Template Blogger Converted Template by Hack Tutors.info